Prediksinya Bola - Jose Mourinho makin santer diisukan bakal kembali ke Chelsea musim depan. Bahkan, pelatih Real Madrid tersebut kabarnya sudah menjalin kesepatakan dengan bos besar Chelsea, Roman Abramovich.
Tabloid The Sun mengompori kembalinya Mou ke Inggris dengan memasang foto Mou tengah makan malam dengan Abramovich sebuah restoran Italia di kawasan Kings Road, kemarin. Dalam pertemuan empat mata tersebut, keduanya dikabarkan telah mencapai kesepakatan, di mana Mou akan mulai menukangi The Blues per 1 Juli mendatang.
Meski masih belum pasti, kabar kembalinya Mou disambut baik fans Chelsea yang memang mengharapkannya kembali untuk menuntaskan ambisinya merajai kompetisi domestik dan juga Eropa (UCL).
Namun, dari sekian banyak yang berharap Mou kembali. Ada juga yang menilai, Mou tidak seharusnya memilih kembali ke Chelsea. Berikut, delapan alasan Mou untuk tidak kembali menukangi The Blues seperti dikutip Eurosport.
1. Tak Mungkin ‘Sukses’
Mourinho dikenal sebagai pelatih legendaris Chelsea menyusul suksesnya meraih enam trofi juara (2 Premier League) dalam tiga tahun masa baktinya (2004-2007). Jadi, jika sukses merebut trofi EPL, itu bukan hal yang istimewa.
Jika sukses memberikan gelar Liga Champions, euforianya juga tidak akan sama, karena musim lalu Roberto Di Matteo sudah menuntaskan impian Abramovich memeluk ‘Si Kuping Besar’ untuk kali pertama dalam sejarah klub.
2. Pemain andalannya sudah banyak yang pergi dan tak bisa diandalkan
Tak ada lagi Didier Drogba. Sementara Michael Essien (kembali dari Madrid), dan John Terry mulai terkikis usia. Frank Lampard juga kemungkinan besar sudah pergi menyusul kontraknya yang akan berakhir.
3. Bekerja di bawah Abramovich yang terkenal ‘Tangan Besi’?
Mourinho dipaksa keluar dari Stamford Bridge pada 2007 meski memenangi enam trofi juara. Setelah itu, tercatat sudah delapan kali melakukan pergantian pelatih. Mou mungkin akan dapat perlakuan sama dari Fabio Capello yang dua kaIi ditendang Real Madrid (1997 & 2007) meski menghadirkan trofi La Liga.
4. Kenapa harus pergi saat kekuatan Barcelona mulai terkikis?
Sepakbola memiliki prinsip seperti roda yang berputar. Sebuah tim tidak akan selalu berada di atas dan cepat atau lambat pasti akan mengalami penurunan. Di musim ini, indikasi itu ditunjukkan Barcelona, dan Madrid punya peluang besar untuk kembali mempertegas supremasi atas raksasa Katalan tersebut.
Jika Mou memutuskan pergi, dia hanya dikenang sebagai pelatih bagus bukan hebat. Bertahan semusim lagi dan memenangi Liga serta (mungkin) gelar ke-10 Liga Champions mungkin akan jadi perpisahan yang ideal. Mou akan terus diingat Madridista.
5. Déjà vu Kesempatan Kedua
Beberapa pelatih sempat merasakan déjà vu ketika kembali ke klub yang pernah dibawanya sukses. Seperti eranya Steve Coppell (pelatih Crystal Palace) hingga Kenny Dalglish (Liverpool) membuktikan hal tersebut.
Pada era pertamanya di kursi kepelatihan Liverpool (1985-1991), Dalglish sukses memberikan tiga trofi Liga Inggris, FA Cup hingga Charity Shield. Tapi, di kesempatan keduanya, Dalglish hanya bertahan semusim (2011-2012) dan ditendang karena hanya memberikan Carling Cup (sekarang Capital One Cup).
6. Menghadapi rival yang tahu isi kepalanya
Mourinho harus berhadapan dengan pelatih-pelatih yang pernah bekerja sama dengannya dan sedikit banyak tahu isi kepalanya. Di kubu Tottenham Hotspur, ada asistennya saat masih menukangi FC Porto, Andre Villas Boas.
Ada juga Steve Clark, mantan manajer Chelsea yang kini menukangi West Bromwoch Albion dan arsitek Liverpool, Brendan Rodgers yang bertugas sebagai pelatih kepala tim junior Chelsea saat Mou bertakhta.
7. Pers tidak selalu menyenangkan seperti ingatannya
Mou pernah berujar, pers spanyol dan Italia memperlakukannya dengan tidak adil, sebagaimana yang dilakukan pers Inggris yang dinilainya lebih fair dalam memberikan penilaian.
Gencarnya pemberitaan Mou kembali ke Chelsea, disinyalir merupakan ajang ‘jualan’ media Inggris karena isu tersebut sangat menarik perhatian. Ini belum lagi kontroversi-kontroversi yang biasa dilakukan Mou di setiap klub yang dibelanya. Hal tersebut tentunya akan membuat koran atau tabloid yang mereka jual akan laku.
8. Tak akan bisa melatih Manchester United
Sudah menjadi rahasia umum apabila Mourinho disebut-sebut sebagai pengganti ideal Sir Alex Ferguson ketika memutuskan mundur dari Manchester United. Namun, apabila Mou memutuskan menerima pinangan Chelsea, dia tidak akan pernah menukangi United. Jika sukses di Chelsea, fans United sulit menerima orang yang membuat mereka kecewa. Jika gagal, Mou akan dianggap sebagai pelatih gagal dan tak cukup punya kapasitas mengisi kursi pelatih di klub sepakbola terbaik di kawasan Britania.