Prediksinya Bola - MERAIH trofi Liga Champions mungkin akan menjadi impian pesepakbola
manapun yang berlaga di kompetisi Eropa. Dan, bagaimana jadinya jika
seorang pemain pindah klub -dengan maksud mengembangkan kariernya
bersama klub lain- menerima kenyataan bahwa klub yang baru saja
ditinggalkannya kemudian meraih trofi paling bergengsi di benua biru
tersebut? Menyesal?
Sebagaimana dilansir The Sun, Jumat (24/5/2013), tercatat ada enam
pemain yang telah merasakan apa yang bisa saja dirasakan oleh gelandang
Manchester United, Shinji Kagawa pada akhir musim ini. -Musim panas 2012
lalu, Kagawa meninggalkan Borussia Dortmund, yang akan memainkan partai
final Liga Champions melawan Bayern Munich, akhir pekan nanti.
Chris Waddle (Marseille ke Sheffield Wednesdey - 1992)
Bergabung dengan Marseille pada musim 1989/90, Waddle menjadi salah satu
pemain penting di dalam tim di mana ia mampu menyarangkan 29 gol dari
140 penampilannya di seluruh kompetisi. Ia pun tiga kali mengangkat
trofi Liga Prancis. Namun, Waddle akhirnya memutuskan untuk kembali ke
negaranya, Inggris dan bergabung dengan Sheffield Wednesday pada musim
1992/13.
Dan pada musim yang sama, Marseille pun kemudian menjadi juara Liga
Champions dengan mengalahkan AC Milan di partai puncak. Les Phoceens pun
menorehkan sejarah, untuk pertama kalinya meraih trofi Liga Champions.
Namun, keputusan Waddle sendiri ada benarnya, karena pada 1993 Marseille
terjerat kasus skandal pengaturan skor di kompetisi domestik.
Patrik Berger (Borussia Dortmund ke Liverpool - 1996)
Berger memulai petualangannya di luar Republik Cek dengan bergabung
bersama Borussia Dortmund pada musim 1995/96. Pada musim itu, pemain
yang berposisi sebagai gelandang serang tersebut tampil di sebanyak 37
pertandingan yang di seluruh kompetisi yang diikuti Die Borussen dan
menyarangkan sembilan gol. Hanya satu musim bertahan, Berger pun
kemudian ke Liverpool.
Dan, jika saja Berger mau menunda kepindahannya ke Inggris, paling tidak
satu tahun lagi, mungkin ia sudah pernah mengangkat trofi “Big Ears”.
Pasalnya, pada musim 1996/97, Die Borussen meraih trofi Liga Champions
pertama mereka, usai menumbangkan Juventus pada laga final. Namun, nama
Berger sendiri menanjak bersama The Reds dan bertahan selama tujuh
musim.
Markus Babbel (Bayern Munich ke Liverpool - 2000)
Enam musim membela Bayern Munich dan memenangi tiga gelar juara
Bundesliga dan tiga gelar DFB-Pokal, Babbel memulai petualangannya ke
ranah Inggris dengan bergabung bersama Liverpool pada musim 2000/01.
Sebelumnya, saat membela Die Roten pencapaian terbaiknya di Liga
Champions adalah dengan menjadi runner-up pada musim 1998/99.
Namun, baru saja semusim ia hijrah, pada musim 2000/01, Bayern justru
meraih trofi keempat Liga Champions mereka, usai menundukkan Valencia
lewat drama adu penalti. Sementara, karier Babbel di Liverpool sendiri
tak berjalan mulus. Usai mendapat kepercayaan pada musim pertama, ia tak
mendapat kesempatan pada dua musim berikutnya, sebelum akhirnya pindah
ke Blackburn Rovers.
Helder Postiga (Porto ke Tottenham Hotspur - 2003)
Postiga menjalani dua musim pertamanya dengan cukup mengesankan, dengan
mencetak 31 gol dari 87 penampilannya bersama Porto. Namun, pemain yang
kemudian menjadi langganan Timnas Portugal itu ingin merasakan salah
satu kompetisi paling bergengsi di Eropa, Premier League, dengan
bergabung Tottenham Hotspur pada musim 2003/04.
Sayang bagi Postiga, karena nyatanya performanya flop dan hanya bertahan
satu musim bersama Lilywhites serta membukukan dua gol saja di seluruh
kompetisi. Apalagi kemudian Porto, yang dilatih Jose Mourinho memenangi
Liga Champions, dengan mengalahkan AS Monaco 3-0 di final yang
berlangsung di Gelsenkirchen, Jerman. Semusim setelahnya, Postiga pun
kembali ke Porto.
Michael Owen (Liverpool ke Real Madrid - 2004)
Berstatus sebagai pemain Inggris yang menjadi incaran banyak klub,
Michael Owen akhirnya pergi dari Liverpool dan melabuhkan pilihannya
kepada Real Madrid pada musim 2004/05, demi memenuhi hasratnya
mengangkat trofi Liga Champions. Namun, justru The Reds lah yang
memenangi Liga Champions pada 2005, dengan mengalahkan AC Milan lewat
adu penalti pada partai final di Istanbul.
Karier Owen di Madrid sebenarnya tak buruk, di mana ia mampu mencetak 16
gol di seluruh kompetisi. Namun, selanjutnya ia tak mendapat kesempatan
sehingga akhirnya kembali ke Premier League dan bergabung dengan
Newcastle United. Saat berhadapan dengan Liverpool, ada salah satu fan
The Reds yang berteriak padanya, “Di mana kamu saat kami (berpesta) di
Istanbul?”
Zlatan Ibrahimovic (Inter ke Barcelona - 2009 & Barcelona ke AC Milan - 2010)
Ibrahimovic mungkin menjadi yang paling sial karena sudah dua kali
melakukannya, dan hingga saat ini ia belum pernah sekalipun mengangkat
trofi Liga Champions. Pada musim 2009/10, Ibra meninggalkan Inter dan
bergabung dengan raksasa Spanyol, Barcelona. Namun, pada musim itu,
justru Nerazzurri lah yang gemilang dengan meraih treble, di bawah
asuhan Jose Mourinho.
Pada musim 2010/11, Ibra, yang tak kerasan di Barca akhirnya kembali ke
Serie A, bergabung dengan AC Milan, dengan status pemain pinjaman.
Ironisnya, pada musim itulah Barca kembali mengangkat trofi Liga
Champions dengan mengalahkan Manchester United di final. Namun, Ibra
punya ‘kekuatan’ lain, yaitu selalu mengangkat trofi domestik bersama
klub-klub yang dibelanya.