Prediksinya Bola - Sepakbola merupakan salah satu bidang olahraga yang sudah sangat
mendunia. Permainannya yang menantang dan yang kita sering lihat
pemainnya rata-rata adalah pria. Tetapi, apakah yang anda pikirkan
ketika ada seorang wanita yang menyatakan kalau ia ingin menjadi pemain
sepak bola? Mungkin satu kata yang terbesit di pikiran anda untuk
mendeskripsikan wanita itu adalah, sangar. Padahal, sepak bola bisa
dimainkan oleh siapa saja bukan? Tak memandang gender, kedudukan sosial,
maupun kemampuan. Yang membatasi biasanya hanyalah umur, karena sepak
bola membutuhkan kondisi fisik yang cukup kuat dan kondisi usia kadang
tak memungkinkan pemain sepak bola bermain sampai tua. Tetapi, gender?
Selama ini semua orang hanya melihat kalau sepak bola hanya bisa
dimainkan oleh laki-laki saja. Padahal, jika perempuan mempunyai
kemampuan yang sama dengan laki-laki, apa salahnya perempuan memiliki
tim sepak bolanya sendiri dan berkompetisi layaknya para pria yang
bermain sepak bola juga? Jelas sekali, berbagai pro dan kontra
melayang-layang di setiap otak yang memikirkan masalah ini.
Sejarah Lahirnya Sepak Bola Wanita
Asal muasal sepak bola wanita telah ada dilingkungan masyarakat Cina.
Walaupun orang kebanyakan mengetahui sepak bola modern lahir di Inggris,
permainan sepak bola itu memang sudah dimainkan di dataran Cina sejak
ribuan tahun silam. Khusus untuk sepak bola bagi wanita, permainan sepak
bola tersebut sudah dimainkan para wanita Cina pada tahun 25, atau
tepatnya pada masa pemerintahan Dinasti Donghan (25-220). Setelah itu
ratusan tahun kemudian, sepak bola wanita seakan-akan tenggelam.
Terutama pada masa pemerintahan Dinasti Qing (1644-1912) yang sangat
tidak suka akan permainan sepak bola, apalagi sepak bola wanita.
Sampai-sampai sepak bola wanita dilarang dimainkan di negeri Cina
sepanjang kekuasaan Dinasti Qing. Para wanita Cina akhirnya harus
bermain sepak bola secara diam-diam ditempat yang tidak mencolok. Dan
baru pada tahun 1920, sepak bola wanita boleh kembali dimainkan di Cina.
Dan kabar baiknya saat itu, beberapa sekolah di Cina malah meletakkan
sepak bola wanita sebagai kurikulum sekolahnya.
Di dataran Eropa sendiri sebenarnya sepak bola bagi wanita juga sudah
mulai marak dimainkan oleh para wanita berkulit putih, seiring mulai
maraknya sepak bola modern. Akan tetapi, kegiatan kaum hawa itu tidak
diberi tanggapan yang positif dan pada akhirnya tidak bisa berkembang
dengan baik karena masyarakat juga tidak mau menyambut kegiatan itu
dengan pikiran yang positif. Namun, pada tahun 1920 diselenggarakanlah
sebuah pertandingan sepak bola wanita digelar di Everton, Inggris. Saat
tiu jumlah penontonnya benar-benar banyak sehingga melebihi kapasitas stadion. Saat itu, penonton yang datang ke arena kurang lebih sebanyak 50.000 jiwa.
Pertandingan Sepak Bola Wanita: Inggris vs. Perancis tahun 1920.
Anehnya, federasi sepak bola Inggris atau FA, justru memberikan respon
yang negatif akan kejadian itu. Memang keadaannya ricuh, tetapi yang
mereka respon bukan kericuhan yang diakibatkan oleh betapa penasarannya
masyarakat akan sepak bola wanita, tetapi kepada permainan sepak bola
tersebut dimainkan oleh para wanita. FA seakan takut kalau sepak bola
pria kalah pamor, alhasil para petinggi di FA mengeluarkan dekrit yang
berisikan larangan agar sepak bola tidak dimainkan oleh wanita lagi pada
tahun 1921. Setelah 34 tahun kemudian, pada tahun 1955, Jerman dan
Belanda juga ikut-ikutan menerapkan larangan yang sama untuk
persepakbolaan wanita. Yang mengecewakannya lagi, ketiga negara tersebut
menyatakan alasan yang sama, yaitu sepak bola tidak sesuai dengan
kodrat seorang wanita.
Sepak bola wanita yang tadinya mulai bersinar di mata dunia, seolah mati
seketika. Sampai pada akhirnya, tepat pada tahun 1971, ketiga negara
besar di Eropa tersebut kembali memperbolehkan adanya olahraga sepak
bola bagi wanita. Sejak saat itu, sepak bola wanita modern kembali
berkembang dan naik daun. Hebatnya lagi, pada tahun 1991, persepakbolaan
wanita di dunia sudah dapat mengadakan kompetisinya sendiri, yaitu
Piala Dunia untuk wanita. Bahkan, beberapa klub sepak bola di dunia
mulai membentuk tim wanita dan mengadakan kompetisinya sendiri.
Contohnya, di Inggris ada beberapa klub besar dengan tim wanitanya,
yaitu Chelsea Ladies Football Club, Arsenal Ladies, Bristol Academy
Ladies, dan lain-lain. Lalu di negara Paman Sam, Amerika Serikat,
terdapat juga beberapa klub sepak bola wanita seperti, Boston Breakers,
Washington Freedoms, Arizona Heatwaves, dan lain-lain. Dan di negara
Sakura, Jepang, terdapat INAC Kobe Leonessa, NTV Beleza, Albirex Niigata
Ladies, dan lain-lain. yang terakhir dari negara kita sendiri,
Indonesia, salah satunya Buana Putri.
Skuad Chelsea Ladies FC 2012
Sejarah Keberadaan Liga Sepak Bola Wanita
The Munitionettes Cup
Pada jaman Perang Dunia II, di bagian Timur Laut negara Britania Raya,
terdapat banyak pabrik mesiu untuk bibit meriam. Para pekerja didalamnya
rata-rata adalah perempuan. Pada bulan Agustus tahun 1917, sebuah
kompetisi sepak bola wanita dikalangan pekerja dibuat dan digelar di
sana. Ketika itu, kompetisi tersebut dinamai Tyne Wear & Tees Alfred
Wood Munition Girls Cup atau yang lebih dikenal dengan nama The
Munitionettes’s Cup. Pemenang piala pertama liga tersebut adalah tim
bernama Blyth Spartans yang mengalahkan tim Bolckow Vaughan 5-0 saat
final di kota Middlesbrough, 18 May 1918. Ditahun berikutnya diadakan
kembali liga yang sama dengan pemenang The Ladies of Palmer’s Shipyard
dari kota Jarrow, Inggris, yang mengalahkan Christoper Brown’s dari kota
Hartlepool, Inggris, di stadion St. James Park, Newcastle, Inggris, 22
Maret 1919.
The English Ladies’ Football Association Challenge Cup
Asosiasi liga ini terbentuk bersamaan dengan tahun dimana dekrit
larangan sepak bola wanit dikeluarkan oleh FA. Tetapi sempat dilanjutkan
beberapa bulan karena telah ada 24 tim yang mendaftarkan dirinya untuk
mengikuti kompetisi ini di tahun 1922. Saat putaran final, didapatlah
pemenang perta,a sekaligus terakhir dari liga ini, yaitu Stoke Ladies
yang mengalahkan Doncaster & Bentley Ladies 3-1, pada tanggal 24
Juni 1922.
Stoke Ladies Football Team
The Championship of Great Britain and the World
Pada musim pertama liga ini, tidak banyak yang diketahui dari liga ini.
Akan tetapi, di akhir putaran final, Edinburgh Ladies bertemu dengan
Dick, Kerr’s Ladies F.C., dan Edinburgh Ladies keluar sebagai pemenang
liga musim itu. Liga ini dilaksanakan saat masih berlakunya larangan
sepak bola wanita, sehingga tidak terlalu di-exposekehadirannya.
Setelah dicabutnya larangan sepak bola wanita oleh FA, didirikanlah
asosiasi baru bagi pesepak bola wanita yaitu Women’s Football
Association yang laga perdananya dilaksanakan pada tahun 1970-71. Laga
perdananya disebut dengan Mitre Trophy, dan diubah menjadi FA Women’s
Cup di tahun 1993. Klub sepak bola wanita di Inggris yang berhasil
memenangkan trofi liga ini adalah Southhampton WFC. Lalu, sejak musim
1983-1984 hingga musim 1993-1994, Doncaster Belles masuk 10 dari 11 kali
putaran final dan memenangkannya sebanyak 6 kali. Dan klub sepak bola
wanita di Inggris yang telah berkembang pesat dan musim 2012-2013 telah
memantapkan dirinya di urutan pertama adalah Arsenal Ladies. Mereka
memenangkan 11 trofi FA.